Twitter Bantah Tuduhan Menyensor Akun Palsu

Google Image

Twitter membantah telah melakukan sensor terhadap akun-akun "kloningan" dari akun Twitter asli Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy.

Sejak Sarkozy asli membuka akun Twitter, akun "kloningan" yang berisi parodi memang bermunculan.

Twitter telah membekukan empat di antaranya, yakni @ForteFrance, @MaFranceForte, @SarkozyCaSuffit. dan @_nicolassarkozy.

Akun Twitter resmi Presiden Perancis yang telah diverifikasi oleh Twitter adalah @NicolasSarkozy.

Twitter membolehkan adanya akun-akun kloningan tetapi harus mematuhi standar kebijakan parodi atau spam yang dikeluarkan Twitter.

Akun yang diverifikasi: 

Akun "kloningan":

Semua pengguna akun "kloningan" harus menyertakan kata "not" atau "fake" atau "fan" di nama akun atau di profil akun Twitter.

Penambahan kata ini untuk mempermudah publik mengidentifikasi bahwa akun-akun tersebut hanya dibuat untuk tujuan parodi, baik dalam hal mengkritisi maupun mendukung kampanye politik dari Presiden.

Twitter akan membekukan, melakukan sensor, atau bahkan pemblokiran apabila diminta oleh pemilik akun asli.

Dalam hal ini, Presiden Perancis sendiri atau tim kampanye yang ditunjuk oleh Presiden dapat meminta Twitter melakukannya. Twitter akan melakukan investigasi untuk membuktikan bahwa akun-akun "kloningan" tersebut disalahgunakan.

Diprotes oleh Organisasi "Internet Without Border"

Organisasi yang fokus kepada kampanye "Internet Without Border" mengatakan bahwa suspensi akun yang dilakukan oleh Twitter akan berujung kepada "political censorship" yang mengancang kebebasan online di Perancis.

Pasalnya, Twitter akan menghapus tweet-tweet yang menyinggung Presiden Perancis tersebut dan merusak kampanye politiknya. Padahal, akun-akun "kloningan" memang dibuat untuk tujuan itu. 

Klarifikasi dari Twitter

Setelah mendapat kritik, Rachael Horwitz, juru bicara Twitter di Perancis menulis dalam postingan blognya sebagai berikut :

Twitter adalah bagian integral dari wacana politik di seluruh dunia. Kami mengerti dan mendukung kebutuhan untuk dialog real-time antara politisi dengan warga dan kami tidak ingin menghambat proses ini.

Namun, kami juga harus melindungi pengguna akun dengan memastikan bahwa semua pengguna patuh terhadap peraturan kami. Jika mereka tidak mengikuti peraturan, maka kami akan membekukan akun-akun tersebut.

Tim kami mendukung kebebasan berekspresi di Twitter, tetapi kami memiliki aturan dan menerapkannya bagi semua pihak dalam porsi yang sama.
kompas.com


Artikel Yang Disukai :



 
Copyright © Ilmu Pengetahuan dan Teknologi | Powered by Blogger