PlayStation Vita (REUTERS/ Kim Kyung-Hoon)
Penjualan video game terlihat menurun sepanjang Januari di Amerika Serikat, yang merupakan pasar terbesarnya. Krisis ekonomi diduga menjadi penyebab utama turunnya pembelian konsol dan software game.
Seperti dikutip dari laman BBC, lembaga analisis NPD Group mengatakan penjualan turun 34 persen dari tahun lalu, dengan total penjualan game untuk bulan Januari ini mencapai US$1,14 triliun. Penurunan ini juga mengakibatkan penjualan hardware turun 38 persen.
NPD juga mencatat bahwa game "Call of Duty: Modern Warfare 3" dari Activision Blizzard menjadi game paling laris di Januari. Setelah itu disusul "Just Dance 3", "Elder Scrolls V: Skyrim" dan "NBA 2K12".
Sedangkan Microsoft's Xbox 360 masih menjadi konsol game paling laris, selama enam bulan. “Kurangnya peluncuran produk terbaru merupakan alasan utama turunnya software, dan game yang diluncurkan dalam tiga bulan terakhir di 2011. Keadaan buruk juga terjadi pada Januari 2012, yang turun 31 persen per unit, dibandingkan dengan peluncuran kuartal keempat pada Januari 2011,” kata analis NPD, Liam Callahan.
Penurunan ini pun dikhawatirkan mengganggu peluncuran konsol video game PlayStation Vita. Callahan menyebutkan pembeli tidak begitu tertarik dengan peluncuran produk terbaru.
Adapun situs berita video game, IGN, mengatakan penurunan yang sama juga terjadi di pasar Inggris Raya. Menurut IGN, penjualan seharusnya terangkat saat "Mass Effect 3" dijual pada Maret, namun calon pembeli masih khawatir dengan keadaan ekonomi yang belum stabil.
“Anda tidak dapat menolak bahwa ekonomi merupakan sebuah faktor. Kurangnya rilis terbaru hanya hal kecil dari gambaran ini,” kata Keza MacDonald, editor games dari Inggris, seperti dikutip dari laman BBC.
"Faktanya orang-orang yang membeli game tercatat hanya sedikit dalam data di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang. Karena mereka telah kehabisan uang, data pembelian sebelum Natal juga tidak terlalu kuat,” tambahnya.
Tantangan Vita
CEO Sony yang baru, Kazuo Hirai, berharap Vita akan kembali membantu menggenjot keuntungan Sony. Vita siap dijual di Eropa, Australia, dan Amerika pada 22 Febuari nanti.
Analis IHS Screen Digest telah memprediksi 7 juta unit game Vita akan terjual sampai akhir tahun ini. Analis tersebut mengatakan secara jumlah produk ini lebih sedikit 25 persen dibandingkan pendahulunya, PlayStation Portable System yang cukup bagus pada awal peluncuran.
“Saya pikir ada segmen terbatas dari populasi yang masih dijamin oleh perangkat khusus seperti konsol game genggam,” kata Direktur Game perusahaan, Piers Harding Rolls.
Pengamat industri mencatat bahwa konsol game akan dapat bersaing dengan iPad 3 yang diperkirakan diluncurkan pada Maret ini.
“Sebagian besar pasar handheld gaming (game genggam) adalah anak-anak. Dan ini berbeda dari iPhone, ponsel Android, dan tablet touchscreen," ujar Keza MacDonald.
Vita, lanjutnya, merupakan gadget yang mempunyai daya tarik. Meski begitu, ia tak yakin Vita akan menjadi daya tarik utama.
• VIVAnews