Telkomsel menyatakan paket data unlimited Telkomsel bisa saja dihentikan. Namun, tidak saat ini.
"Masing-masing perusahaan memiliki kalkulasi bisnis sendiri. Untuk Telkomsel, saat ini paket data unlimited masih menjadi kebutuhan pelanggan," ungkap Ricardo Indra, GM Corporate Communication Telkomsel.
"Apakah nantinya akan berubah? Tentu akan berubah, karena dinamik. Tapi kapan waktunya, kami tidak tahu pasti," lanjutnya saat ditemui Kompas.com di peluncuran website PalingIndonesia.com, di Museum Nasional, Jakarta, Sabtu (11/2/2012).
Bahkan, Ricardo menambahkan, seandainya semua operator menghapus paket data unlimited, belum tentu Telkomsel juga akan mengikuti.
Beragam
Menurutnya, operator telekomunikasi di Indonesia memiliki segmentasi pasar yang luas, sehingga varian produk juga harus dibuat beragam, mengikuti kebutuhan pelanggan.
"Karakter orang Indonesia itu senang menggunakan sebanyak-banyaknya, dengan hanya satu kali membayar," ujarnya.
Tapi, lanjutnya, ada juga yang membeli paket per hari, per minggu, atau bulanan. Selain itu ada perbedaan antara paket untuk BlackBerry, iPhone dan modem.
"Semua kebutuhan itu kami penuhi dengan menyediakan paket yang beragam," tuturnya.
"Fair Usage"
Untuk diketahui pelanggan, semua paket unlimited memiliki Fair Usage (yakni batas pemakaian wajar). Batasan ini berbeda-beda untuk masing-masing operator.
Masih banyak pengguna paket unlimited yang mengeluhkan menurunnya kecepatan setelah pemakaian waktu tertentu karena tidak mengerti tentang Fair Usage yang ditetapkan operator.
"Paket unlimited itu seperti restaurant all you can eat. Cuma bedanya, kalau perut punya batas asupan makanan, sedangkan data tidak," kata Ricardo.
Untuk mengantisipasi hal ini, tambahnya, operator menurunkan speed apabila pemakaian melebihi kuota. Menurut Ricardo, hal ini sudah adil bagi operator dan bagi pelanggan.
Strategi
Paket unlimited, kata Ricardo, hanya strategi untuk menjual produk. Yang selanjutnya diandalkan oleh operator seharusnya adalah tarif paket data berdasarkan kuota dan berdasarkan waktu, bukan unlimited.
"Tapi kebutuhan di Indonesia untuk paket unlimited masih sangat tinggi untuk saat ini," ujarnya.
Dengan jumlah pelanggan broadband sebanyak lebih dari 50 juta dari total 107 juta pelanggan, Telkomsel masih belum terpikirkan untuk menghapus paket unlimited saat ini.
Tarif Bukan yang Utama
Menurut Ricardo, tarif sebetulnya bukan yang utama bagi pelanggan seluler dan broadband di Indonesia. Yang pertama akan dipikirkan adalah ketersediaan jaringan dan infrastruktur yang memadai.
Yang kedua adalah ketersediaan layanan, seperti mobile banking, electronic money, dan hiburan. "Jika semua terpenuhi, maka pengguna tidak akan keberatan dengan masalah tarif," ujarnya.
Setiap operator, menurutnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. "Pilihan ada di tangan pelanggan," Ricardo menandaskan.
kompas.com